Apa Itu Blockchain dan Cara Kerjanya
Berbincang-bincang perihal cryptocurrency tentu tidak dapat lepas dengan istilah blockchain. Tapi bagi pemberi modal pemula yang berkeinginan mendalami perihal dunia crypto, mungkin ada yang masih asing dengan istilah hal yang demikian, meskipun kata hal yang demikian kerap terdengar. Blockchain merupakan cara penyimpanan data komputerisasi dengan catatan yang terhubung secara kriptografis. Pada biasanya, blockchain kerap diterapkan salah satunya untuk transaksi cryptocurrency seperti Bitcoin. Tiap-tiap transaksi yang dikerjakan dengan Bitcoin akan dicatat di blockchain publik.
Singkatnya, blockchain merupakan info komputerisasi yang disimpan dalam database publik. Fitur unik dari blockchain merupakan tiap blok dalam rantai berisi info transaksi yang berbeda. Oleh sebab itu, tiap blok bisa menampung ribuan transaksi dalam satu atap dan bisa menaruh data sampai 1 MB.
Semisal, kau berbisnis di web menerapkan mata uang crypto seperti Bitcoin. Transaksi hal yang demikian akan dicatat dalam sebuah blok pada rantai hal yang demikian. Alih-alih menerapkan nama bisnis kau, transaksi akan direkam menerapkan pedoman tangan komputerisasi unik sebagai nama pengguna.
Inilah yang membikin blockchain banyak disukai oleh masyarakat slot thailand dunia. Malah, siapa saja dapat melacak transaksi tanpa mengenal siapa yang mengerjakan transaksi hal yang demikian. Itu sebab tiap blok menaruh info yang berbeda. Tiap-tiap blok menaruh kode unik yang disebut hash.
Metode Kerja Blockchain
Kini sesudah kau mengenal pemahaman dasar perihal blockchain, saatnya untuk memahami metode kerja teknologi ini. Dikala sebuah blok menaruh data baru, itu akan secara otomatis ditambahkan ke blockchain. Berdasarkan Investopedia, supaya sebuah blok ditambahkan ke blockchain, empat hal seharusnya terjadi:
1. Transaksi
Tiap-tiap kali kau menerapkan cryptocurrency untuk mengerjakan transaksi di web mana malahan, transaksi hal yang demikian akan masuk ke blok. Dalam hal ini, kau bukan satu-satunya yang mengerjakan transaksi. Ada kemungkinan banyak orang juga mengerjakan transaksi sebab bisnis hal yang demikian berkaitan dengan blok dan info bisnis pengguna lain.
2. Wajib Diverifikasi
Transaksi yang menerapkan cryptocurrency seharusnya diaudit. Dalam hal ini, sebab blockchain bergerak dalam jaringan komputer, transaksi akan diverifikasi oleh jaringan komputer, bukan oleh seseorang. Semisal, saat kau mengerjakan transaksi di web hal yang demikian, jaringan komputer akan berjalan untuk memverifikasi transaksi hal yang demikian, apakah transaksi hal yang demikian layak dengan yang kau pesan atau tak. Dalam arti lain, jaringan komputer akan mengkaji rinci pembelian, waktu transaksi, jumlah transaksi, dan sebagainya.
3. Transaksi disimpan dalam satu block
Sesudah transaksi kau diterima dan segala data telah benar, transaksi kau bisa dilanjutkan ke langkah selanjutnya. Segala transaksi masuk yang disetujui oleh jaringan komputer akan dimasukkan ke dalam block bersama.
4. Block seharusnya diberikan hash
Kini, sesudah semuanya berjalan dengan bagus, block hal yang demikian akan menerima hash, yang adalah kode unik untuk mengidentifikasi block hal yang demikian. Sesudah menerima hash, blok hal yang demikian bisa dimasukkan ke dalam blockchain dan sukses diregistrasikan.
Dikala sebuah blok baru ditambahkan ke blockchain, itu akan tampak oleh publik. Apabila kau memperhatikan blockchain Bitcoin, karenanya kau bisa memperhatikan data info berkaitan kapan transaksi dikerjakan dan berikutnya.
Apakah blockchain aman?
Mungkin akan muncul pertanyaan di benak kau berkaitan dengan keamanan data yang terdapat dalam block hal yang demikian. Tersebut ini tentu tidak dapat lepas dari perangkat komputer yang tentunya dapat diretas oleh orang-orang tertentu.
Seperti yang telah dibeberkan di atas, blockchain terdiri dari banyak blok dan rantai. Satu blok berisi info yang berbeda dari blok lainnya. Berdasarkan Bitrates, blockchain merupakan teknologi yang sungguh-sungguh aman. Tingginya kecakapan akal dan algoritma kriptografi membikin blockchain kebal kepada serangan. Faktanya, meretas blockchain hampir tak mungkin. Alasannya, peretas akan merubah data segala blok di blockchain.
Tiap-tiap kali seorang peretas merubah satu blok, itu akan merubah blok lain dari blockchain dan itu akan memakan waktu lama. Dengan terhubungnya antara block yang satu dengan block yang lain, karenanya semuanya saling berkaitan.
Jadi pada dasarnya, tiap blok yang ditambahkan ke blockchain akan sungguh-sungguh susah diubah dan tak mungkin dihapus. Tersebut ini juga seharusnya menjadi perhatian kau sebelum bertransaksi, sebab segala data yang masuk tak dapat dihapus karenanya dibutuhkan ketelitian dalam blockchain.
Perbedaan Bitcoin dan blockchain
Pada dasarnya blockchain merupakan buku besar komputerisasi yang bisa diakses oleh publik tanpa agen pihak ketiga seperti bank. Sementara itu, Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency paling populer di dunia. Tiap-tiap transaksi yang dikerjakan dalam Bitcoin akan dicatat dalam blockchain.
Oleh sebab itu, Bitcoin dan blockchain mempunyai relasi yang erat. Segala transaksi menerapkan cryptocurrency akan disimpan di blockchain dan dijamin aman. Artinya tiap kau mengerjakan transaksi atau trading bitcoin, karenanya semua data tercatat dan tersimpan di blockchain. Keamanan dalam menaruh data komputerisasi inilah yang banyak disukai oleh masyarakat dunia, sehingga tidak heran kini ini banyak kaum milenial aktif berinvestasi dalam format bitcoin atau cryptocurrency lainnya.